Asuhan pada Neonatus dengan masalah

Asuhan Pada Neonatus dengan Masalah


A. DIAPER RUSH
     Definisi
       Diaper Rush atau ruam popok adalah ruam merah terang disebabkan oleh iritasi dari kulit terkena urine atau kotoran yang berlangsung lama dibagian mana saja dibawah popok anak. Biasanya, daerah pada kulit bokong yang terkena popok adalah yang paling sering terkena.
  
Etiologi / Penyebab
*         kebersihan kulit tidak terjaga.
*         Jarang ganti popok setelah bayi kencing
*         Suhu/udara lingkungan terlalu panas/lembab
*         Akibat mencret
*         Reaksi terhadap kontak karet, plastik, deterjen
*         Selain itu, ruam popok bisa juga disebabkan oleh infeksi jamur candida, biasanya menyebabkan ruam merah terang pada lipatan kulit dan bercak kecil merah. Ruam popok juga sering disebabkan oleh bakteri.

Patofisiologi
      Kontak yang lama antara kulit dan popok yang basah mempengaruhi beberapa bagian kulit. Gesekan yang lebih sering dan lama menimbulkan kerusakan / iritasi pada kulit yang dapat meningkatkan permeabilitas kulit dan jumlah mikroorganisme. Dengan demikian, kulit menjadi sensitif dan mudah mengalami iritasi. Amonia juga dipandang sebagai penyebab ruam popok, meskipun amonia tidak berdiri sendiri. Peningkatan PH urine mengakibatkan peningkatan enzim protease dan lipase, sehingga memudahkan terjadinya iritasi pada daerah bokong.

 Tanda dan gejala
*         Iritasi kulit yang terkena muncul sebagai eritema pada kulit yang tertutup popok.
*         Erupsi daerah kontak yang menonjol
*         Keadaan yang lebih parah dapat terjadi : papulla vesicular dan pustula, ulcerasi.

Penatalaksanaan / Pengobatan
Pengobatan utama ruam popok adalah sering membuang atau mengganti popok anak tersebut. Kulit anak tersebut harus dicuci dengan lembut dengan sabun lembut dan air. Gunakan sabun bersih dan bilas dengan air bersih. Hindari penggunaan sabun yang berlebihan untuk membersihkan daerah pantat/bokong. Sabun yang berlebihan dan keras sifatnya dapat menyebabkan iritasi. Gunakan lap bersih/kapas yang telah dibasahi untuk memberikan kotorannya. Sebaiknya gunakan kapas dengan air hangat atau kapas dengan minyak untuk membersihkan daerah perinatal segera setelah BAK/BAB. Bila terdapat bintik kemerahan, berikan krem atau salep, dan biarkan terbuka setiap menganti popok untuk beberapa saat. Jaga agar kulit tetap kering dengan cara :
a.       Apabila menggunakan popok kain, perhatikan agar sirkulasi udara tetap terjaga.
b.      Hindari penggunaan popok / celana yang terbuat dari karet atau plastik.
c.       Penggunaan bedak sangat berbahaya jika masuk ke saluran napas dan dapat menyebabkan iritasi kulit perianal bila tercampur dengan urine / faeces (Wong).
d.      Berikan posisi tidur selang seling, terutama pada daerah pantat agar pantat tidak tertekan dan memberikan kesempatan pada bagian tersebut untuk kontak dengan udara.
e.       Rendam popok bayi  dalam cairan pencuci (acidum boricum) hama selama 2 jam, kemudian dibilas, lalu keringkan. Hindari penggunaan deterjen atau pengharum pakaian pada saat mencuci pakaian. Kemungkinan deterjen / sabun cuci yang digunakan menyebabkan alergi pada anak.
f.       Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan.

B. SEBORRHEA
Definisi
Seborrhea (cradle cap) atau penyakit kulit seboroik adalah lapisan kulit yang berlapis-lapis pada kepala bayi, kadangkala pada lipatan kulit. hal ini bukan masalah, hanya terlihat kurang bagus. Cradle cap tidak berbahaya dan hilang pada kebanyakan anak pada usia 6 bulan.
     
Etiologi / Penyebab
      Penyebab pasti belum diketahui, tapi diduga akibat disfungsi kelenjar sebasea, dugaan lainnya karena pengaruh hormon sisa kehamilan ibunya.
 
Tanda dan gejala
Tidak gatal, kulit merah dan skuama berminyak , terdapat di daerah kulit kepala, belakang telinga, ketiak, daerah popok terkena sampai usia 8 bulan.    

Penatalaksanaan / pengobatan
1.      Dengan menggosokkan pelan-pelan kulit kepala dengan minyak mineral, cuci dengan sampo dan kemudian lepaskan dengan menggunakan sisir bergigi halus.
2.      Hindari makan berlemak, kacang dan coklat.
3.      Berikan vitamin B6 dan B kompleks untuk waktu yang lama.
4.      Jika terdapat infeksi sekunder dan eksudat , kompres dahulu dengan kompres dengan larutan kalium permangat 1/5000, berikan krim yang mengandung asam salisilat (2%), sulfur presipitatus (4%), vioform (3%), dan hidrokortison (0,5-1 %), neomisin dan basitrasin.
5.      Penggunaan shampo yang tidak berbusa 2-3 kali seminggu.
6.      Gunakan krim yang mengandung selenium sulfida atau Hg presipitatus albus 2%.

C. BISULAN
Definisi
Bisulan/abses/selutitis adalah infeksi pada kulit dengan gejala kulit merah/bengkak pada jaringan subkutan manapun atau pembengkakan dan kemerahan dikulit yang sakit bila disentuh  dan dikelilingi oleh bagian berwarna merah/bagian dari sisi pembengkakan dan biasanya disertai dengan nanah.

Etiologi / Penyebab
*      Faktor dari dalam tubuh, seperti alergi
*      Faktor lingkungan seperti tempat tidur dan lokasi bermain anak harus bersih dan bebas dari bakteri penyebab bisul
*      Faktor kebersihan tubuh, seperti akibat pemilihan pakaian yang ketat atau terbuat dari bahan yang kurang menyerap keringat yang akan menghambat proses sirkulasi pada kulit anak, menyebabkan kulit lembab dan memudahkan berkembangbiaknya kuman.
 
Tanda dan gejala
*         Kulit merah atau pembengkakan jaringan subkutan didaerah manapun dibadan.
*         Bengkak disertai nyeri tekan.
*         Bengkak disertai fluktuasi.

      Penatalaksanaan
1.         Jika terdapat daerah yang berfluktuasi, insisi abses dan alirkan pus. Ambil spesimen pus menggunakan kapas steril, kirim ke laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan sensitivitas. Tutup luka dengan kompres steril, ganti kompres dua kali sehari.
2.         Berikan kloksasilin atau linkomisin per-oral dan nilai keadaan bayi sekali sehari untuk melihat tanda-tanda perbaikan
3.         Jika selulitas mulai membaik pada hari ke-5 pengobatan, lanjutkan kloksasilin untuk melengkapi 10 hari pengobatan
4.         Jika tidak membaik setelah 5 hari pengobatan, ganti antibiotika sesuai hasil kultur dan sensitivitas. Berikan selama 10 hari berikutnya.
5.         Amati bayi selama 24 jam setelah antibiotika dihentikan. Jika selama pengamatan bayi tetap baik, minum dengan baik dan tidak ada masalah yang memerlukan perawatan dirumah sakit

D. MILLIARIASIS
Definisi
Milliaria adalah sumbatan pada kelenjar sebasea, tampak sebagai bercak putih kecil seperti jerawat menonjol pada muka, terutama didaerah hidung bayi. Dapat juga muncul di dagu dan dahi. Miliaria adalah kista kecil seperti mutiara pada wajah pada anak yang baru lahir disebabkan oleh pengeluaran pertama pada kelenjar minyak anak.

Patofisiologi
*      Akibat maserasi kulit akan menyebabkan keratin menyumbat saluran keringat.
*      Sekresi keringat menyebabkan pecahnya sumbatan pada duktus, kemudian keringat yang lolos membentuk vesikel intraepidermol.
*      Infeksi sekunder disebabkan oleh staphilococcus.

Tanda dan gejala
*      Terjadi pada udara panas dan lembab.
*      Ruam popula vesikular eritematosa pada badan dan lipat lutut dan siku.
*      Amat gatal.
*      Tampak papula miliar, putih dan agak keras yang terdapat pada pipi, hidung, dada dan dahi.

Penatalaksanaan
  • Prinsip pengobatan
Mengurangi produksi keringat sehingga sumbatan pori menghilang sendiri.
  • Tinggal ditempat sejuk dan kering udaranya.
  • Dapat diberikan obat antikolinergik yang bisa menyebabkan produksi keringat berkurang (Prantal, Probatine)
  • Pakaian yang dikenakan harus tipis dan dapat mendinginkan, desinfektan serta anti gatal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar