PENGERTIAN BAYI BARU LAHIR NORMAL
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang
baru lahir dari kehamilan usia 37 – 42 minggu dan berat badan lahir 2500 – 4000
gram.
PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Pengkajian fisik pada bayi
dapat dilakukan untuk menilai status kesehatannya. Waktu pemeriksaan fisik
dapat dilakukan saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan akan pulang
dari rumah sakit.
Tujuan Pengkajian :
-
Mendapatkan
hasil yang valid
-
Mengetahui
keadaan fisik secara umum
-
Mengetahui
kondisi normal/abnormal.
Sebelum melakukan pemeriksaan
fisik pada bayi baru lahir, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain :
1) Pastikan suhu ruangan hangat sehingga bayi
tidak mudah untuk kehilangan panas, dan lepaskan pakaian hanya pada daerah yang
akan diperiksa.
2) lakukan prosedur secara berurutan dari
kepala ke kaki atau lakukan perosedur yang memerlukan observasi ketat lebih
dahulu, seperti paru, jantung dan abdomen.
3) lakukan prosedur yang menggangu bayi,
seperti pemeriksaan refleks pada tahap akhir.
Aspek yang perlu dikaji
1. Menilai keadaan umum bayi
-
Secara
keseluruhan (perbandingan bagian tubuh bayi proporsional/tidak)
-
Bagian
kepala, badan dan exstremitas (pemeriksaan akan kelainan)
-
Tonus
otot, tingkat aktifitas (gerakan bayi aktif atau tidak)
-
Warna
kulit dan bibir (kemerahan/kebiruan)
-
Tangis
bayi (melengking, merintih, normal)
2. Tanda-tanda vital
- Periksa
laju nafas dengan melihat tarikan nafas pada dada menggunakan petunjuk waktu.
Laju nafas normal 40-60 permenit, tidak ada wheezing.
-
Periksa
laju jantung dengan menggunakan stetoskop dan petunjuk waktu. Laju jantung
normal 100-120 permenit, tidak terdengar murmur jantung
-
Periksa
suhu dengan menggunakan termometer aksila. Suhu normal 36,5-37,2ºC.
3. Lakukan penimbangan berat badan. Sebelum
menimbang bayi, letakkan kain pada timbangan agar bayi tidak kehilangan panas.
Berat badan lahir normal adalah 2500gr–4000gr.
4. Lakukan pengukuran panjang badan.
Pengukuran dilakukan dari ujung kepala sampai ke tumit, panjang badan yang
normal adalah 45-50 cm.
5. Periksa bagian kepala bayi
-
Ubun-ubun/frontanel,
Terbagi 2 yaitu :
(a) Frontanel anterior (ubun-ubun besar)
merupakan lubang dalam tulang tengkorak yang berbentuk segi empat dan hanya
tertutup oleh selaput berbentuk seperti panah, sudut depan yang runcing
menunjukkan ke bagian muka anak. Terdapat pada pertemuan 4 sutura, yaitu
sutura sagitalis, 2 buah suturae coronaria, sutura frontalis.
(b) Frontanel posterior (ubun-ubun kecil)
merupakan lubang pada tengkorak, terdapat pada pertemuan 3 suturae yaitu : 2
sutura lamboidea dan 1 sutura sagitalis.
Pada
frontanel anterior akan dilihat proses penutupan setelah umur 12-18 bulan dan
frontanel posterior menutup pada umur 2 bulan.
-
Sutura,
molase,
Molase adalah tulang tengkorak
yang saling menumpuk pada saat lahir. Molase terbagi empat, yaitu :
0 :
Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi
1 :
Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 :
Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih dapat dipisahkan
3 :
Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan.
-
Penonjolan
atau daerah mencekung. Periksa adanya kelainan baik karena trauma persalinan
(caput succedaneum, cephal hematoma) atau adanya cacat congenital (
hydrocephalus)
-
Ukur lingkar
kepala untuk mengukur ukuran frontal occipitalis kepala bayi.
Ukuran-ukuran kepala bayi :
a. Ukuran muka belakang :
b. Ukuran melintang :
c. Ukuran lingkaran :
6. Periksa telinga akan dihubungkan letak
dengan mata dan kepala serta ada tidaknya gangguan pada pendengaran.
7. Periksa mata akan tanda-tanda infeksi dan
kelainan. Untuk menilai ada tidaknya Starbismus (koordinasi gerakan mata yang
belum sempurna), kebutaan, seperti jarang berkedip atau sensifisitas terhadap
cahaya berkurang,katarak kongenital, apabila terlihat pupil yang berwarna
putih.
8. Periksa hidung dan mulut, langit-langit,
bibir, dan reflek hisap dan rooting. Perhatikan adanya kelainan congenital
seperti labiopalatoskizis.
9. Periksa leher
bayi. Perhatikan
adakah pembesaran atau benjolan dengan mengamati pergerakan leher apabila
terjadi keterbatasan dalam pergerakannya maka kemungkinan terjadi kelainan pada
tulang leher seperti kelainan tiroid.
10. Periksa dada. Perhatiakan bentuk dada dan
putting susu bayi. Jira tidak simetris kemungkianan bayi mengalami
pneumotoraks, hernia diafragma.
11. Periksa bahu, lengan dan tangan.
Perhatikan gerakan dan kelengkapan jari tangan untuk mengetahui adanya
kelemahan, kelumpuhan dan kelainan bentuk jari.
12. Periksa bagian perut . Perhatiakn bagaimana
bentuk adakah penonjolan sekitar tali pusat , perdarahan tali pusat, lembek
(pada saat bayi menangis), benjolan.
13. Periksa alat kelamin. Hal yang perlu
diperhatiakan :
Laki-laki :
-
Testis
berada pada skrotum
-
Penis
berlubang
Perempuan
- Vagina berlubang
- Uretra berlubang
- Terdapat labia minora dan labia mayora
14. Periksa tungkai dan kaki. Periksa gerakan,
dan kelengkapan jari tangan untuk mengetahui adanya kelemahan, kelumpuhan dan
kelainan bentuk jari.
15. Periksa punggung dan anus. Periksa akan
adanya pembengkakan atau cekungan dan adanya lubang anus (telah mengeluarkan
mekonium).
16. Periksa kulit. Perhatikan adanya verniks,
pembengkakan atau bercak hitam serta tanda lahir.
PENAMPILAN DAN PERILAKU BAYI BARU LAHIR
1. Penampilan BBL
Ukuran :
v Menimbang berat badan bayi : berat
rata-rata bayi 2500-4000 gram (tergantung faktorgenetik, ras, gizi, plasenta).
v Mengukur lingkar kepala : rata-rata 35 cm.
v Mengukur panjang bayi : panjang rata-rata
bayi 48-51 cm
v Mengukur lingkar dada, normalnya 30-33 cm.
Verniks
Cairan keputih-putihan,
keabu-abuan, kekuning-kuningan, berminyak dan berlendir.
Fungsi : melindungi kulit bayi
agar tidak tenggelam oleh air ketuban selama ia berada di dalam rahim.
Ubun-ubun
Ukuran variasi, tidak ada
standar.
Merupakan titik lembut pada
bagian atas kepala bayi di tempat tulang tengkorak yang belum sepenuhnya
bertemu.
Ubun-ubun besar menyatu pada
usia 12-18 bulan, sedangkan ubun-ubun kecil menyatu pada usia 2 bulan.
Warna kulit dan kuku
Masih di dalam rahim : merah
muda
Saat lahir : kebanyakan
berwarna biru atau ungu merah muda.
Sebab : sianosis pada saat
kelahiran. Segera setelah bernafas, berubah menjadi merah muda.
Bentuk kepala
Bentuk kepala aneh : molase à diameter kepala bayi mengecil karena tulang kepala
tergencet panggul dan saling bertindih.
Molase (alamiah) : kepala akan
kembali normal 24-48 jam post partum.
Molase à tergantung lamanya persalinan.
Mata
Kebanyakan bayi lahir dengan
mata agak cembung akibat tekanan alamiah selama persalinan à mengempis setelah beberapa hari.
2.
Perilaku Bayi Baru Lahir
Tersedak
Normal à kontraksi diafragma primitif (sekat rongga badan
antara dada dan perut) yang mendadak dan tidak teratur, yang belum benar-benar
bisa menarik dan mengeluarkan napas dengan ritme teratur.
Tersedak : tanda bahwa otot-otot pernapasan
diantara tulang iga, diafragma dan perut makin kuat dan mencoba bekerja sama.
Bayi sensitif terhadap sinar
terang dan bersin jika membuka matanya untuk beberapa hari pertama à cahaya menstimulasi saraf yang menuju ke hidung
dan mata.
Bersin
Lapisan hidung sensitif,
diperlukan untuk membersihkan lubang hidung, mencegah debu agar tidak masuk ke
dalam paru-paru.
Napas
Kecepatan sekitar 40x tarikan
napas/menit untuk 1 atau 2 hari pertama.
Usia beberapa bulan : turun
menjadi 25 x/menit.
Bayi baru lahir : paru-paru
kecip, napas dangkal à paru-paru bayi (proporsional) lebih kecil
dibanding ukuran tubuhnya.
Refleks
Refleks : gerakan naluriah
untuk melindungi bayi.
Refleks pada 24-36 jam
pertama post partum :
a. Refleks glabellar
Ketuk daerah pangkal hidung secara
pelan dengan menggunakan jari telunjuk. Bayi akan
mengedipkan mata pada
4 sampai 5 ketukan pertama.
b.
Refleks hisap
Benda
menyentuh bibir à disertai refleks menelan.
Tekanan
pada mulut bayi pada langit bagian dalam gusi atas timbul isapan yang kuat dan
cepat.
Dilihat
pada waktu bayi menyusu.
c.
Refleks mencari (rooting)
Bayi menoleh ke arah benda
yang menyentuh pipi.
Misalnya : mengusap pipi bayi
dengan lembut à bayi menolehkan kepalanya ke arah jari
kita dan membuka mulutnya.
d. Refleks genggam
Dengan
meletakkan jari telunjuk pada palmar, tekanan dengan gentle, normalnya bayi
akan menggenggam dengan kuat
Jika telapak
tangan bayi ditekan à bayi mengepalkan tinjunya.
e. Refleks babinsky
Gores telapak
kaki , dimulai dari tumit, gores sisi lateral telapak kaki ke arah atas
kemudian
gerakkan jari sepanjang telapak kaki. Bayi akan menunjukkan respon
berupa semua jari kaki
hyperekstensi dengan ibu jari dorsifleksi
f.
Refleks moro
Timbulnya pergerakan tangan
yang simetris apabila kepala tiba-tiba digerakkan atau dikejutkan dengan cara
bertepuk tangan.
Fungsi : menguji kondisi umum
bayi serta kenormalan system saraf pusatnya.
g.
Refleks berjalan
Bayi menggerak-gerakkan
tungkainya dalam suatu gerakan berjalan atau melangkah jika diberikan dengan
cara memegang lengannya sedangkan kakinya dibiarkan menyentuh permukaan yang
keras.
h. Refleks merangkak
Jika ditengkurapkan, karena
tungkainya masih bergulung.
i.
Refleks
muntah
Refleks
yang langsung muncul jika terlalu banyak cairan yang tertelan. Lendir atau
mukus akan dikeluarkan untuk membersihkan saluran nafas. Menunjukkan fungsi neurology
glosofaringeal dan syaraf fagus normal.
j.
Refleks
mengeluarkan lidah
Apabila
diletakkan benda-benda di dalam mulut, yang sering dikira bayi menolak makanan
atau minuman.
Tidur
Bayi
cukup bulan : sebagian besar waktu untuk tidur (60%)
Kesiagaan-penglihatan
dan pendengaran.
BBL
dapat melihat dan fokus hanya dengan jarak pandang 20-25 cm dari wajahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar